Tema Konsep Buku Non Fiksi telah selesai pada Rabu, 26 Juli 2023
lalu. Saya tidak dapat mengikuti materi secara langsung karena bertepatan
dengan acara Aqiqah dan Telonan putri saya. Meskipun terlambat menuliskan
resumnya, saya tetap berusaha meluangkan waktu untuk tetap mengejar
ketertinggalan saya.
Materi malam itu disampaikan oleh narasumber ibu Musiin, M.Pd.
Beliau dibersamai oleh Ibu Lely Suryani, S.Pd. SD. Sebagai moderator. Beliau
mengawali materi dengan pertanyaan apa itu
buku non fiksi? Menurutnya, buku non fiksi adalah buku yang dibuat
berdasarkan fakta. Buku Non Fiksi berisi informasi, pengetahuan, atau wawasan.
Buku jenis ini bertujuan menyajikan temuan baru atau penyempurnaan informasi
yang sudah ada.
Untuk bisa menulis buku non fiksi harus memahami terlebih dahulu
ciri-ciri buku non fiksi.
·
Menggunakan
bahasa formal
·
Menggunakan
makna denotasi
·
Berdasarkan
fakta
·
Menggunakan
tulisan ilmiah popular
·
Menghasilkan
temuan baru atau menyempurnakan ide lama
·
Memberikan
analisis dan interpretasi intelektual dari data yang disajikan
Ada dua jenis buku non fiksi
·
Buku
non Fiksi Murni
Buku ini berisi kumpulan data otentik yang berasal dari wawancara,
observasi, angket, dan bukti lain dikembangkan menjadi buku. Contoh Skripsi, Disertasi, Artikel, Feature, dll.
·
Buku
Non Fiksi Kreatif
Buku ini berisi data otentik yang dibumbui dengan kreatifitas
penulis. Contohnya Biografi, Autobiografi, Memoar, Buku Motifasi, Buku panduan
manual, Buku pelajaran, kamus, dan buku catatan perjalanan.
Dalam menulis Buku Non Fiksi ada tiga pola, yaitu:
·
Pola
Hierarkis
Pola ini ditulis dari tahap mudah ke sulit. Contohnya buku
pelajaran
·
Pola
Prosedural
Pola ini berdasarkan urutan proses. Contohnya buku panduan
·
Pola
Klaster
Pola ini ditulis secara poin per poin atau butir per butir.
Setiap menyelesaikan sesuatu tentu ada proses yang harus dilewati.
Begitu pula untuk menyelesaikan menulis sebuah buku. Berikut ini langkah
menulis sebuah buku:
·
Pratulis
·
Menulis
Draft
·
Merevisi
Draft
·
Menyunting
naskah
·
Menerbitkan
Langkah pratulis terdiri dari proses berikut:
·
Menentukan
tema
·
Menemukan
ide
·
Merencanakan
jenis tulisan
·
Mengumpulkan
bahan tulisan
·
Bertukar
pikiran
·
Menyusun
daftar
·
Meriset
·
Membuat
Mind Mapping
·
Menyusun
kerangka
Sebagai penulis pemula, sebaiknya tidsk perlu terlalu idealis dan
perfeksionis. Tulis saja apapun yang menjadi ide menulis. Namun demikian, untuk
memperbaiki kualitas tulisan, kita juga harus membuka diri untuk terus belajar
dengan banyak membaca karya orang lain. Dalam tahap berikutnya, menulis dengan
sambil belajar dan menerapkan ilmu-ilmu terkait literasi dengan baik dan benar.
Komentar
Posting Komentar